Hi,…ijin
nongol. Sebelom lanjut, socy bahasanya
mocat-macit (huruf 'R' di tuts pc gue gak tau ke mana ?) Tapi gak usah maksain buka kamus. Coz kamusnya juga belom dicetak.
Buat
nutup kalender 2015, sebenarnya gue and broe Belly punya agenda yang broe Belly bilang sebagai 'exotis moment' yakni merayapi medan klabat hingga ke
puncaknya di tanggal 30 December 2015.
Sayangnya moment tersebut batal lantaran minusnya supporting elang-elang
muda Zoox’ yang diharapkan mengusung pernak-pernik pendakian berupa ransum,
tenda, air minum, dll.
Sebagai
petualang, gue and broe Belly udah gak bisa dikategoriin muda. Apalagi buat ngadepin medan ‘segenit’ klabat yang kounturnya naik, turun, melingkar, maju,
mundur,…cantik,…hehehe, koq mba Syahrini kebawa-bawa seehh. Tapi bener kan, karena jangankan gue ama
Belly yang 45 th plus. Orang muda 30’an
aja banyak yang nahan napas dan kentut kalo diajak naek klabat. Makanya, lantaran sadar sama ketuaan, kaum gaek ini butuh bantuan elang-elang muda yang sudi mengawal, sekaligus
mengusung ransum, peralatan pendukung pendakian, dll.
Tapi
akhirnya gue ama broe Belly harus nrimo dan legowo dengan kesadaran kalo emang timingnya yang walau exotis, justru keliatan ekstrim dan
melanggar kebiasaan umum. He,..he,..30
Desember man. Saat di mana para kaum waras ngumpul bareng keluarga buat ngerobek kalender 2015, eh malah diajak
nyungsep and grasak-grusuk ke hutan yang full semak bermedan edan kayaq
klabat. Lah wong jin aja mungkin males,
dan lebih milih ngorok di botol. Mana
hujan lebat lagi doyan-doyannya. Gue
sendiri ngga yakin kalo 25 – 30 taon lalu sudi diminta ngawal Miss World sekalipun (tapi kalo pake bikini mah gue pikir-pikir,..hehe,..kan gue belom merit waktu itu,..gusrak)
Suka gak suka,
akhirnya gue ama broe Belly harus me-reschedul lagi hasrat waras petualang tua,
tuk menikmati orgasme siksa tapi indah (buat ortu, pilihan kata ini kedengeran
lebih maskulin ketimbang adreanalin,…wkwkwk) di moment exotis pada akhir 2015
di puncak klabat. Huuufhhh,…
Kecewa
? Jelas dong. Bohong kalo ngga. Apalagi gue udah mbela-mbelain balik dari
Sangihe dengan sedikit saling tarik kolor celana,…upss,…maksudnya urat leher,
sama istri yang jelas lebih pengen dikelonin daripada guenya ngelonin dinginnya
tanah klabat. Tapi yang lebih bikin gue
miris adalah fakta yang mengiringi kekecewaan broe Belly. Gila coy, gue baru tahu kalo doski udah
persiapan fisik 2 bulan sebelumnya untuk moment ini. Malah doski bilang, doski rela jogging jam 11
malem, sampe sukses nurunin berat badannya 4 kg. Aji gile sohib gue itu. Gue udah lari sore hampir 5 bulan (waktunya
sih putus-putus), plus ngga makan malem (cuman makan siangnya 3 piring…hehehe),
toh tetap sukses stay tune di 97 kg, alias ngga bergerak biar 0,1 digit. Papa mia…!!
Easy
broe,..kita masih punya waktu. Man proposes,
God disposes. Hehehe,..yang beginian mah
kaga perlu gue khotbahin kan sob….
Tapi
mungkin broe Belly bisa sepakat sama gue, bahwa untuk mencapai orgasme siksa
tapi indah tersebut haruslah perfect, dalam arti, ngga boleh ada satu
sosok-pun, termasuk elang muda yang mengawal kita, berada pada situasi hati
yang gundah karena terpaksa. Karena kalo
gitu jadinya, wah, orgasme siksa tapi indahnya ngga bisa sama-sama dong. Hehehe,…
Btw,
yang barusan loe baca, itu baru pengantar sob.
Walah….????
Ada
‘buram merah jambu’ yang luruh sekilas
di otak gue yang kapasitas memorinya tinggal dikit. Sesaat setelah hasrat merayapi klabat
tertunda, broe Belly bilang ade-ade Zoox’ berencana kongkow sambil rafting, ato
river boarding (kalo gak salah nulis yooo).
Belly nanya ke gue kalo mau ikut.
Gue bilang suka sih ngumpul, tapi kalo rafting ato river boarding gue
engga.
Simpul
acak di syaraf otak gue tersadarkan oleh guratan-guratan fakta inter
generasi. Gue, Belly, and angkatan tua
(gila, koq gue ngerasa kayaq fosil mahluk purbakala yang udah tua banget
ya,..hehehe) tergila-gila menggerayangi medan-medan pegunungan. Kita-kita gak pernah kenal yang namanya
rafting, river boarding (kalo boarding pass tau dikit,..hehe). Fenomena yang justru menggejala di generasi
Zoox’ selanjutnya. Suer, ngga ada yang salah sama fakta tersebut. Salahnya, kalo
generasi Zoox’ mengubahnya jadi ritual cari kutu, manicure and pedicure, ato
suntik botox buat gendutin gusi.
That
isn’t about seniority, respecting, capacity, or capability. It’s all about choice. Dan dinamika hidup menuntun orang pada
pilihannya. Pada medan laganya
masing-masing. Generasi Zoox’ telah
menemukan medan laganya sendiri.
Seorang pakar etika &
motivasi, Stephen Covey bilang: ‘dua orang bisa melihat hal
yang sama dengan sudut pandang yang berbeda, dan itu bukan masalah logis, namun
psikologis’
Selanjutnya di katakan juga
‘cara kita memandang sesuatu, menentukan
keputusan dan tindakan kita’
Konon,
cemilan favorit salah satu suku pedalaman Papua
adalah kadal bakar. Mereka telah
memproklamirkannya sebagai cemilan turun temurun. Mereka ‘dibesarkan’ oleh keyakinan bahwa
kadal bakar-lah cemilan yang tak tergantikan.
Kalau mau coba, silahkan paksa ganti ‘keyakinan’ tersebut sama Potato
Chips,-cemilan kentang garing asin yang pabriknya di Surabaya, atau
Bengbeng,-karamel di labur coklat yang ada di hampir semua warung. Jangan kaget kalo ada anak panah bikin lobang satu di sebelah puser.
-----oooo----
Dalam
obrolan pendek via phone, kita sempet juga menyentuh salah satu wilayah sensitive (wooyy,..jangan ngeres tuh
otak) yang udah lama Zoox’ jadikan moto, yakni Kebersamaan. Sebuah kata yang tidak semata melibatkan rasa
(berkaitan dengan perasaan/batin),
tapi juga karsa (niat dan kemauan).
![]() |
pict from google |
Kebersamaan tidak bisa hanya berwujud roh, tapi juga harus
mengejahwantah, dan exist dalam tindakan.
Seandainya ke tangan para elang muda Zoox’ di berikan sebuah
alat ukur, dapatkah generasi Zoox’ saat ini mendeskripsikan, sudah sedalam dan
selebar apakah kebersamaan itu? Sekokoh, atau serapuh apakah nilai-nilai
kebersamaan itu mengakar dalam sendi-sendi Zoox’ muda ?
![]() |
from google too |
Mungkin pertanyaan tersebut ngga enak, malah terkesan mengintimidasi.
Tergantung gimana loe mandangnya sih. Tapi gue rasa ngga salah kalo ada
seonggok mahluk tua, yang mencoba bernostalgia sambil berayun-ayun di dahan
rapuh, dan berteriak “ Hei, awas
lubang,..hei, awas jurang, awas batu longsor…,pake mata dong,..woii,..awas ada
bibirnya Angelina Jolie,..”
Lagipula, di antara pengetahuan, keberanian dan kebersamaan,
bukankah kebersamaan yang tidak bisa, dan tidak boleh di-individual-kan ?
Karena ketika kebersamaan terpilah dalam bingkai individualistis, lebih baik
hapus saja dari moto, lalu catat dalam sejarah Zooxanthellae: Dulu kami pernah
punya kebersamaan, tapi sekarang tidak lagi.
Mungkin Indonesia juga bakal mencatat hal yang kurang lebih
sama dalam dalam sejarahnya: dulu, kita
adalah satu Nusa, satu Bangsa, dan satu Bahasa: Indonesia. Tapi sekarang tidak lagi, karena sudah ada
Nusa Utara (sebuah catatan imaginer karya burung pelatuk, woody woodpecker)
Gue yakin loe pernah denger pepatah Sangihe: "Don't judge a book by its cover" ato jangan nilai buku dari sampulnya. Gitu juga sama tulisan ini. Jangan nilai gue karena berat badan gue, tapi nilai sendiri bener ato tidaknya sepenggal kisah sebelom tidur yang barusan loe baca. Karena mungkin gue naif dan bodoh mendeskripsikan makna kebersamaan itu sendiri. Tapi gue yakin, senior Zoox' lainnya sangat paham maknanya.
Gue yakin loe pernah denger pepatah Sangihe: "Don't judge a book by its cover" ato jangan nilai buku dari sampulnya. Gitu juga sama tulisan ini. Jangan nilai gue karena berat badan gue, tapi nilai sendiri bener ato tidaknya sepenggal kisah sebelom tidur yang barusan loe baca. Karena mungkin gue naif dan bodoh mendeskripsikan makna kebersamaan itu sendiri. Tapi gue yakin, senior Zoox' lainnya sangat paham maknanya.
-----oooo-----
Penutup. Gue inget sama slogan Vony Panambunan and Joppi Lengkong waktu kampanye pilkada Minut. “Mari bung rebut kembali”
Cuma lantaran gue mbacanya pas lagi naek mikro Bitung, dan
sticker slogan tersebut di mikro lain yang kebetulan melintas, gue sempet salah
baca “Mari bung rambutan kembali”…..astaganaga,
koq rambutan sih ? Nih mba Vony mau bikin pabrik rambutan kaleng kali ya, tapi
knapa pake sticker segala ?
Trus, apa hubungannya sama judul tulisan gue ?
Yee,…suka-suka gue kaleee,..gue yang nulis, nyolot…..
Jabat erat for semua mahluk Zoox’ yang merayap, melompat,
bacenge, berayun, nangkring, dsb.
Met Natal 2015 buat yg ngerayain, and met nyongsong 2016.
Meniti, Menata, dan Menuntaskan,…tas,..tas,..tas.